HUMBANG HASUNDUTAN, iNewsSoloraya.id - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan ke Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara pada Kamis, (1/9). Puan berkesempatan menanam cabai bersama warga setempat.
Didampingi oleh Ketua Komisi V DPR Lasarus dan Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti, Puan melakukan penanaman cabai di Desa Pearung Silali, Kecamatan Paranginan Utara.
Kedatangan perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun disambut hangat oleh sekitar 5.000 warga diiringi dengan acara adat, termasuk tarion Tortor dan pengalungan ulos.
Sebanyak 2 ton bibit cabai Puan menanam bersama warga. Setelah menanam cabai, Puan berdialog bersama warga yang datang dari berbagai profesi.
Hadir yaitu dari kepala desa, budayawan, kelompok tani, bidan, aparatur sipil negara (ASN), hingga guru.
Selain itu, turut hadir sejumlah lansia atau opung-opung yang ikut berdialog dengan Puan.
“Saya datang ke sini untuk mendengar aspirasi warga Humbang Hasunduta,” kata Puan.
Sejumlah warga dipanggil Puan untuk bergantian naik ke atas panggung. Salah satunya yaitu opung bernama Menti Boru Siregar yang kesehariannya bekerja sebagai petani sayur yang mengeluhkan soal pupuk subsidi.
“Kami sudah lansia, minta pembagian susu untuk kesehatan dan obat rematik,” ucapnya.
Kemudian Puan berjanji kepada Menti akan mendorong Pemerintah segera menyelesaikan persoalan pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi keluhan para petani.
“Nanti saya kasih susu, pupuk juga saya beresin,” kata Puan.
Selain itu beberapa warga juga ada yang meminta Puan agar membantu mereka mendapatkan jalan yang bagus.
Mendengar permintaan tersebut, Puan pun menyatakan siap menyalurkan aspirasi warga dan berpesan agar masyarakat setempat terus menjaga kerukunan.
“Tolong dijaga kerukunan di Humbang Hasundutan. Bagi Indonesia, keragaman adalah sumber kekuatan, bukan sumber perpecahan,” ucap mantan Menko PMK itu.
“Ingat selalu untuk bergotongroyong dalam menghadapi berbagai persoalan ataupun untuk mencapai sebuah tujuan untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.
Editor : zainal arifin