SALATIGA, iNewsSoloraya.id - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga terus melakukan percepatan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Sejauh ini, lebih dari 1.600 ekor sapi sudah divaksin PMK.
Vaksinasi ini, juga mampu menekan penularan PMK pada hewan ternak. Sehingga tren PMK di Salatiga menurun.
"Penularan PMK di Salatiga dapat ditekan setelah petugas URC melakukan penyisiran dan pelayanan jemput bola penanganan PMK,” kata petugas Medik Veteriner Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga Meta Iqomah, Rabu (6/7/2022).
BACA JUGA: Ganggu Lalu Lintas, PKL Pasar Raya 1 Salatiga Ditertibkan
“Semua hewan ternak diperiksa oleh tenaga ahli sehingga sapi, kambing dan kerbau yang terjangkit PMK banyak sudah sembuh," katanya.
Dia mengatakan, target vaksinasi PMK di Salatiga untuk saat ini sebanyak 5.500 ekor sapi. Vaksinasi ribuan ekor sapi tersebut ditargetkan bisa segera dituntaskan.
"Kami terus melakukan penyisiran disemua kandang warga untuk memberikan vaksin PMK," ujarnya.
Menurutnya, jumlah hewan ternak di Salatiga yang terjangkit PMK mencapai sekitar 586 ekor.
Namun, kata dia, jumlah sapi yang terjangkit PMK terus menurun karena sudah banyak yang sembuh.
"Kami imbau kepada para peternak untuk segera menghubungi petugas URC apabila ada keluhan pada hewan ternaknya. Petugas akan langsung mendatangi kandang untuk melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah peternak sapi di Salatiga mengaku bersyukur dengan adanya tim URC yang bergerak cepat dalam penanganan PMK.
Tak hanya itu, para peternak juga menyambut baik adanya layanan vaksinasi jemput bola, sehingga mereka tidak kesulitan dalam mendapatkan vaksinasi PMK untuk hewan ternaknya.
"Terimakasih kepada petugas yang telah melakukan penyisiran ke setiap kandang warga. Ini sangat membantu kami dalam mengantisipasi penularan PMK," ujarnya salah seorang peternak sapi di Gamol, Sidomukti, Sugeng.
Dia berharap, dengan adanya vaksinasi PMK, penyakit tersebut bisa segera hilang dan perdagangan hewan peternak bisa menggeliat lagi. "Kami berharap PMK segera sirna, agar jual beli ternak bisa normal kembali," ujarnya.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait
