SEORANG pengusaha terkemuka di Damaskus menderita kanker stadium akhir. Ketika itu di Suriah tidak ada rumah sakit yang dapat mengobati penyakit yang mematikan itu. Keluarganya memutuskan untuk dibawa ke Amerika.
Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan dan analisis, dokter yang merawat memberitahukan bahwa kanker dalam tubuhnya sudah tidak dapat disembuhkan karena sel-selnya sudah menyebar ke seluruh tubuh, tidak ada harapan untuk bertahan hidup.
Dengan berterus terang, dokter itu berkata, “Kesempatan hidup Anda tidak lebih dari satu bulan. Sebaiknya Anda segera kembali ke negara Anda untuk menghabiskan sisa waktu dengan menikmati apa saja yang Anda sukai.”
Pengusaha itu pun kembali ke Suriah. Dua minggu sudah berlalu. Ia sudah bersiap-siap menunggu ajal tiba.
Pada suatu malam yang cerah, pengusaha itu merasa sesak napas. Ia keluar rumah, berjalan tanpa arah sekedar untuk menghirup udara segar. Sesekali ia berhenti di trotoar untuk menghirup napas panjang.
Tidak jauh dari tempat ia berdiri, ada seorang perempuan muda yang berparas cantik dengan kulit berwarna kuning langsat sedang berdiri sambil memperhatikan setiap kendaraan yang lewat. Begitu ada kendaraan yang melintas, perempuan itu mengacungkan tangannya. Tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti. Perempuan itu langsung mendekati kaca jendela mobil yang diturunkan oleh pengemudinya, seorang pemuda tampan. Pengusaha itu mendengar perbincangan antara perempuan dan pemuda: sebuah negosiasi harga untuk berkencan. Perempuan itu menyebutkan nominal yang langsung ditawar oleh sang pemuda. Tidak lama kemudian, dengan muka kesal, pemuda itu menutup kaca jendela mobil dan pergi.
Editor : zainal arifin