Pengusaha yang sedang mencari udara segar itu penasaran, siapa perempuan dan pemuda pengendara mobil mewah tadi. “Maaf, Nak, ada apa dengan pengendara mobil mewah tadi?”
“Oh, itu yang mengajak saya berkencan, tetapi dia tidak mampu membayar harga yang saya tawarkan.”
“Apakah kamu sudah lama menjalani profesi haram ini?”
“Demi Allah, ini baru akan saya coba, setelah semua cara mendapatkan uang gagal saya lakukan, bahkan dengan cara haram seperti ini saja saya masih sulit untuk mendapatkan uang.”
Lalu perempuan itu bercerita tentang nasib diri dan anaknya. Ia diusir dari rumah kontrakannya karena tidak mampu membayar uang sewa. Ia dan anaknya menjadi gelandangan. Anaknya sedang meminta-minta di pusat keramaian.
“Suamimu di mana?”
“Suami saya sudah lama diciduk polisi dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.”
“Nak, apa yang akan kamu berikan kepadaku jika saya memenuhi semua keperluanmu? Sepanjang hidupmu saya akan memberikan biaya hidup dan kamu tidak akan mengalami kekurangan apa pun.”
“Mintalah apa yang Bapak kehendaki.”
“Saya hanya menginginkan satu hal saja. Kamu harus berjanji untuk tidak menjual kehormatanmu kepada siapa pun sepanjang hidupmu. Saya akan menanggung semua keperluan hidupmu dan anakmu sepanjang hidup. Bagaimana, kamu bersedia?”
“Tentu, saya bersedia,” perempuan itu menjawab cepat.
“Apa jaminannya bahwa kamu akan mematuhi kesepakatan ini?”
“Apakah bapak menerima jika saya jadikan Allah sebagai penjamin?”
“Baik. Silakan berjanji.”
Editor : zainal arifin