TIDAK SEPERTI Senin malam minggu sebelumnya, juri Indonesian Idol rata-rata berkomentar manis. tak ada kata pedas, semacam ‘’Kamu terlalu percaya diri,’’ dari Anang kepada Rosalina, yang membuat penyanyi bertubuh subur itu pun keluar.
Juri-juri tampaknya sudah dikondisikan untuk, jika pun mengkritik, berbahasa yang manis. Anang yang biasa ceplas-ceplos, dan cenderung frontal, juga tampil manis. Dia bahkan bisa tersenyum dan menjaga kalimatnya ketika menilai Paul, yang memang tampak biasa sekali penampilannya malam ini.
Menyanyikan lagu Anneth ‘’Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti’’, Paul terlihat kurang memberi tekanan dalam nada tinggi, yang membuat lagu ini jadi kuat dan menghentak. Anang tahu itu, dan biasanya dia mengeksplorasi kelemahan peserta dengan kejam. Tapi, suami Ashanty ini hanya berkata, ‘’Yang aku rasakan, kamu nyanyi lagu ini seperti rawon kurang garam. Ada yang nggak dapat di situ. Kamu kayaknya perlu belajar lagi.’’
Anang yang biasanya dengan enteng berucap, ‘’Ini penampilan kamu terburuk selama ini,’’ atau ‘’Saya kecewa’’, dan ‘’Semoga kamu bisa bertahan saja ya malam ini,’’ tidak ada lagi. Anang bersusah payah menjaga lisannya agar tak menjadi pisau yang menikam peserta.
Wajar jika malam ini Anang pun terlihat kalem.
Biasanya, dia aktif berkomentar. Bahkkan menimpali, menyerobot, menyanggah, juri lain.
Kesan juri diarahkan untuk tidak membuat down peserta kian tampak saat Rossa, yang kali pertama menilai, menjelaskan pendapat netizen yang ingin dia tidak hanya berkomentar manis. Dia yang mengomentari Neyl, dan penuh pujian pun berkata, ‘’Maaf ya jika tidak bisa memenuhi harapan netizen.’’
Bunga Citra Lestari pun setali tiga uang. Ketika Dimansyah terlalu ‘’tenang’’ menyanyikan lagu Agnes Mo ‘’Cinta di Ujung Jalan’’, tanpa kesan pedih yang terlihat, Dia pun berkomentar datar. janda Ashraf itu cuma berkomentar, ‘’’Ada part-part yg kurang nendang. Bagus, tapi bukan sesuatu yang spektakuler. Harusnya lebih berani aja.’’
Judika sami mawon. Saat menilai nabilah yang nyanyi lagu BCL, ‘’Jangan Gila’’, komentarnya juga waras. Padahal, Nabila kaku di bagian awal, tegang dan seperti takut lupa lagu. Lagu yang centil dan manja itu jadi terlihat flat, datar. Meski di bagian kedua, Nabilah memang berhasil menunjukkan sisi kecentilan itu.
‘’Ini lagu kan terdengar gampang, simpel. Tapi, sebenarnya nggak simpel, butuh kejujuran dari hatimu. Kamu agak terkungkung di part awal, tapi pas di up-beat, baru kamu jadi Nabilah yang sesungguhnya. Di awal kamu terlalu hati-hati,’’ nilai Judika hati-hati.
‘’Aku suka ya, dapet…’’ tambah BCL, memotivasi.
Salma yang memberi tafsiran berbeda atas lagu Audi ‘’Menangis Semalam’’ juga mendapat kritik dari BCL, juga dmemakai kata yang diawali dengan pujian.
‘’Musikalitasmu amat sangat tinggi. Kamu membawakan dengan amat berbeda, lebih ada powernya. Tapi masih ada sisi rapuhmu yang dikeluarkan lagi. Kamu masih terlalu tegar untuk nangis semalaman…’’ saran BCL.
Rony yang melantunkan lagu Fatin, ‘’Aku Memilih Setia’’ juga tak diganjar kritik, tapi saran lembut dengan lambaran pujian dan permakluman.
Ada apa dengan juri malam ini?
Sebagai sebuah tontonan, ketiadaan kritik juga perbedaan pendapat, membuat Indonesian Idol malam ini kehilangan greget. Juri seperti sepakat semua, normal, oke, dan memaklumi. Seperti melihat perlombaan kata manis dan motivasi.
Padahal, sampai 8 peserta tak ada standing ovation yang penuh. Hanya saat Rahman nyanyi ‘’Pudar’’ milik Rossa saja ada 2 pujian berdiri. Yang mengindikasikan penampian peserta malam ini sebenarnya tidak memuaskan. Sesuatu yang biasanya membuat Anang akan jadi ‘’beringas’’ dan memuntahkan kekecewaan.
Yang paling ‘’kejam’’ hanya komentar David Naif saat menilai Danil menyanyikan ‘’I’m Sorry Goodbye’’ Krisdayanti, ‘’Kamu biasa aja, nggak ada spektakulernya.’’ Cuma itu.
Dan makin malam, ajang ini pun jadi jatuh membosankan.
Editor : zainal arifin