“BEM Solo Raya sebagai organisasi kemitraan integral yang concern bergerak dalam rangka melakukan transformasi ilmu pengetahuan, menumbuhkan nuansa akademis, dan menjadi motor penggerak ghiroh aktivis kampus dan mahasiswa di Solo Raya punya tanggungjawab untuk mendahulukan kemanusiaan dan harmonisasi warga di atas praktis politik,” kata Anwar.
Bagi Anwar, masih tingginya angka pemilih emosional, utamanya kalangan well educated dan mahasiswa, dengan mengandalkan politik identitas dan ras, menjadi alasan BEM Solo Raya menggelar kajian demi menolak polarisasi politik dalam Pilkada Serentak 2024 di Jawa Tengah.
“Tentu melalui penguatan literasi dan pendidikan politik yang didukung oleh instrumen akademik kampus,” tutupnya.
Kegiatan Seminar Politik diikuti oleh ratusan peserta dari dalam dan luar kampus UIN Surakarta.
Setelah sesi dialog, kegiatan dilanjut dengan pembacaan deklarasi pemilu damai yang memuat empat poin komitmen. Deklarasi dipimpin oleh Koordinator BEM Solo Raya dan diikuti oleh semua peserta dan stakeholder kampus yang hadir.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait