Dipuji Boyz II Men, Azis pun Tersingkir dari Indonesian Idol

KOMPETISI Indonesian Idol memang kerap menghadirkan ketakterdugaan. Ini karena semua tergantung dari vote penonton. Kontestan yang tidak punya basis fans, dan atau tidak punya banyak follower di media sosial, akan mudah tersingkir sebagus apapun penampilannya.

Hal itu yang tampaknya terjadi pada kontestan Abdul Azis.

Baca Juga

Ambyar Pol! Bawakan Rungkad, Salma Idol Dapatkan Lima Standing Ovation dari Juri

Azis acap dipuji juri. Penampilannya pada Showcase membuat juri bergoyang dan panen pujian. Kualitasnya, bahkan diakui semua juri, seperti penyanyi luar. Apalagi saat dia menyanyikan lagu yang merupakan tantangan dari David Naif, ‘’End of The Road’’ dari  Boyz II Men di babak ‘’Showcase 2’’.

“Akhirnya lu bawain 90’s R&B pesenan gue, Zis. Keren, enak. Gue suka,” kata David Naif dari meja juri.

“Kayak gini nih yang menerima tantangan dan menyelesaikannya dengan baik,” tambah  Rossa tersenyum.

Baca Juga

Nasib Danil seperti Rosalina, Pulang setelah Dikritik Anang

Anang mengamini. BCL mengiyakan. Judika mengangguki. Penampilan Azis dan suaranya memang terlalu sopan di telinga.

Bahkan, pelantun lagu itu, Boyz II Men, grup vokal asal Philadelphia, Amerika Serikat itu berasa tersanjung dengan lagu yang dibawakan Azis.  “We are always honored and grateful to see our song “End Of The Road” is still making an impact globally on @indonesianidolid . S/o to Azis for performing the song!” tulis Boyz II Men di akun instagram mereka.

Tapi, di babak ‘’Road to Spektakuler’’ Senin malam (30/1), Azis justru tersingkir.

Baca Juga

Juri Indonesian Idol Bernada Sopan, Tontonan jadi Kurang Spektakuler

Salah Lirik
Tersingkirnya Azis membuat para fans tersentak. Banyak yang yakin Azis akan aman, karena memang kualitasnya tak diragukan. Beberapa bahkan menyandingkan Azis dengan Jeremiah Cita, kontestan Indonesian Idol 2020 yang sampai tembus ke 5 besar.

Tapi Azis tersingkir. Dugaan, disebabkan salah lirik. Namun, netizen menganggap tak adil jika karena salah lirik itu, Azis tersingkir.  Bagi mereka, salah lirik bukan hal yang fatal, apalagi untuk penyanyi pemula. Penyanyi besar seperti Ahmad Dhani pun acap salah lirik, dan itu jadi ketaksempurnaan yang menghibur.

Baca Juga

Anang Beri Kritik Keras, Rosalina pun Pulang dari Pentas Indonesian Idol

Meski tentu, dalam kompetisi, peserta harus tampil tanpa kesalahan. Tapi, satu kesalahan kecil, seharusnya tak membuat Azis yang keturunan USA, urang Sunda asli, jadi tersingkir. Kesalahan kecil itu harusnya termaafkan dengan suara lembutnya, dan gayanya yang bahkan membuat David naif bertanya, ‘’Kamu kaya ada turunan black music-nya gitu atau gimana?" tanya David.

Sekilas, Azis memang tampak seperti itu. Ternyata, meski urang Sunda asli, ayah Azis ternyata berasal dari Sudan.

Azis memang sangat memukau saat menyanyikan lagu R&B. Bahkan, lagu ‘’Kangen’’ Dewa 19, dia ubah jadi sangat berbau R&B, dan memukau para juri.

Baca Juga

8 Penampil, Juri Indonesian Idol Belum Beri Standing Ovation

"Biasanya kalau R&B enak pakai bahasa inggris. Tapi, ini kamu pakai bahasa indonesia. Rasanya internasional sekali," puji Rossa.

Anang Hermansyah pun setuju. Ia berkata, "Kamu bisa menyanyikan lagu ini seperti bukan lagunya Ahmad Dhani."

"Aku belum pernah denger versi seperti ini. Kalau lagu ini dirilis, pasti laku," timpal Judika.

 "Penampilannya simpel, tapi enak banget," ujar David Naif menambahkan.

Tapi, Azis tersingkir.

Kita tak akan menyaksikan pria dengan senyum lembut dan tulus ini di panggung Indonesian Idol. Kita tak akan melihat lagi lelaki 18 tahun yang acap tampak malu-malu ini bergoyang ala R&B. Kita tak akan lagi melihat warna musik ‘’black’’ di ajang ini, sesuatu yang sebenarnya memberi nuansa wow di tahun ini.

Ya, Azis telah tersingkir.

Netizen yang kejam, tak memberi ruang maaf pada lirik yang salah dia ucapkan. Tak memberi dukungan, tak ada vote yang lebih. Azis pun tersingkir.

Dan ketika netizen kemudian juga menyayangkan ketersingkirannya, semua salah itu harus kembali kepada mereka.

Selamat jalan, Zis. Panggung lain akan menampung kualitasmu.

Editor : zainal arifin