Kepedihan di lagu Rungkad, juga keegoblogan yang disadari, dirayakan sebagai bagian kehidupan. Ibaratnya, hati boleh sedih tapi tubuh harus tetap dibawa goyang. Dan Salma menunjukkan itu dengan keriangan yang lucu dan menggemaskan.
"Ini sedap banget. Keren. Gak nyangka kamu bisa bawain lagu ini. Ada beberapa cengkok yang dangdut banget, ada yang enggak, tapi ini keren," ujar Anang.
BCL memberikan pujian yang selalu dengan tawa. "Salma, aku ngeliat itu tadi kayak lagu kamu sendiri. Aku kayak nonton show kamu aja. Benar-benar tidak terlihat sedang berkompetisi. Kamu terlihat amat nyaman, kamu juga berani bergoyang dengan koreografi. Keren," kata Unge, sapaan akrab BCL.
Meski lagu ini tentang patah hati, kehancuran, tapi BCL sepertinya jadi lupa dengan ungkapan dia yang dominan di minggu-minggu kemarin, tentang ‘’sisi rapuh Salma yang tak muncul di lagu sedih’’. Di sinilah kita menemukan kebenaran bahwa kesedihan punya banyak wajah, dan kita tak boleh tunggal menafsirkannya. Salma sudah membuktikan tafsir Rungkad yang berbeda, dan lima standing ovation menjadi bukti keberhasilannya.
Editor : zainal arifin